Selasa, 05 Februari 2013

Membongkar Fitnah Jaringan Monyet Kepada Zhenfo Zong (2): ‘Jawaban To The Point Yang Menggelikan’ Yang Harus dihapus.



Oleh: Murid Zhenfo Zong Cong Ming Dai (聰明呆 ) (nama pena)

Artikel jawaban si Monyet yang satu ini memang sama sekali ‘tidak lolos XX’, lebih kasar dari tulisan sesatnya yang terdahulu, bahkan merupakan setumpuk kata-kata yang salah. Saya tidak tahu sebabnya apakah karena dibongkarnya artikel ‘真腐宗宗委會的嚴正聲明’ (catatan penerjemah: Zhenfu Zong (真腐宗) adalah pelesetan jahat dari Zhenfo Zong) oleh penulis ‘Vajra Matahari Besar’ (大日金剛), penurunan kecepatan pencarian artikel mereka di Google Search, ataukah pekerjaan Dewa Dharmapala yang membuat si Monyet bingung ingin menulis apa.

Kembali ke topik, tulisan ‘Jawaban To The Point Yang Menggelikan’〈惹笑的一針見血回應〉dapat dengan mudah ditemukan lima pandangan sesat yang penting:

Pandangan Sesat pertama: Sutra Jataka adalah bukan Sutra Buddha tetapi merupakan karya sastra, Agama Buddha awal belum mencatat mukjizat dari peristiwa kelahiran Buddha, Buddha juga tidak pernah menceritakan keajaiban pada saat kelahiran-Nya.

Pandangan Benar: Setelah Buddha parinirvana, Sutra Agama Buddha awal mengumpulkan Ajaran Buddha dalam Sembilan Bagian Ajaran (catatan penerjemah: 9 Bagian Ajaran: Sutta, Geyya, Veyyakarama, Gatha, Udana, Itivuttaka, Jataka, Vedalla, Abbhutadhamma(belakangan diperluas menjadi 12 Bagian Ajaran), diluar 4 Sutra Agam, Jataka adalah salahsatunya, ‘Jataka’ meskipun bergaya cerita, tetapi isinya mengisahkan kehidupan Sadgati Buddha sebelum mencapai Pencerahan, untuk mengajari makhluk hidup memahami tumimbal lahir dan hukum karma. Dengan sembarangan berkata bahwa Jataka adalah bukan Sutra Buddha itu adalah menghujat Ajaran Buddha. (Catatan: Sutra Agama Buddha disebut juga ‘Qi Jing’(契經); yang berisi catatan tentang Dharma yang disabdakan Buddha. Qi (kesesuaian/keselarasan) berarti keatas selaras dengan Hukum Buddha, ke bawah selaras dengan kecerdasan makhluk hidup; Jing (Sutra) adalah jalinan/untaian makna mendalam dari semua Dharma, melindungi para makhluk. )
Ketika Buddha masih menetap di dunia, banyak kali Ia berbicara mengenai kelahiran-Nya. Contohnya, Dirghagama Sutra I bersabda: ‘Buddha memberitahu para biksu: Dharma Kekal para Buddha, Vipaśyin Bodhisatva, saat Ia lahir muncul dari atas pinggang kanan, dengan pikiran terpusat. Keluar dari pinggang atas kanan kemudian turun ke tanah dan berjalan tujuh langkah tanpa dibantu, memandang ke empat penjuru, menunjukkan jari dan berkata: Di sorga dan di bumi hanya Aku yang paling agung. Bermaksud menyeberangkan makhluk hidup dari kelahiran, umur tua, sakit dan mati, ini adalah Dharma Kekal.’ :「佛告比丘:諸佛常法,毘婆屍菩薩,當其生時從右脅出,專念不亂。從右脅出墮地行七步無人扶 持,遍觀四方,舉手而言:天上天下唯我為尊。要度眾生生老病死,此是常法。」Sutra Tanda Kelahiran Manggala Pangeran Sidharta (瑞應經) I bersabda: ‘Saat tiba malam hari bintang terang bulan empat hari ke delapan, menjelma dari pinggang atas kanan turun ke tanah, dan berjalan tujuh langkah, menunjukkan tangan kanan dan berkata: Di sorga dan di bumi hanya Aku yang paling agung. Triloka penuh dengan dukkha, bagaimana ada bahagia?’ :「到四月八日夜明星出時,化從右脅生墮地,即行七步,舉右手 住而言:天上天下唯我獨尊。三界皆苦,何可樂者?」Sutra Hukum Karma I bersabda: ‘Bodhisatva turun ke atas bunga teratai, tanpa ada yang menuntun Ia berjalan tujuh langkah, menunjukkan tangan kanan-Nya dan dengan suara simhanada, Aku adalah yang paling agung di antara Dewa dan manusia. Kelahiran dan kematian yang tiada hingga banyaknya akan berakhir sejak hari ini, kelahiran ini bermanfaat bagi semua Dewa dan manusia.’ :「菩薩即便墮蓮花上,無扶持者自行七步,舉其右手而師子吼,我於一切天人之中最尊最 勝。無量生死於今盡矣,此生利益一切人天。」Amitayus Sutra bagian pertama bersabda: ‘Merelakan istana sorgawi-Nya untuk masuk ke rahim sang Ibu suci, dari pinggang atas kanan terlahir dan berjalan tujuh langkah, Cahaya muncul menyinari sepuluh penjuru. Tak terhingga Tanah Suci Buddha mengalami enam goncangan besar, mengangkat tangan dan berkata, Aku menjadi Yang Arya tertinggi di dunia ini.’ :「捨彼天宮降神母胎,從右脅生現行七步,光明顯曜普照十方。無量佛土六種震動,舉聲自稱, 吾當於世為無上尊。」

Pandangan Sesat kedua: Kejadian abhijna sebagian besar muncul dalam catatan, pada kenyataan yang dapat diamati tidak pernah muncul? Itu adalah karena bertentangan dengan hukum alam. (Catatan: dengan kata lain, abhijna adalah ‘catatan sejarah’, bertentangan dengan hukum alam.)

Pandangan Benar: kejadian abhijna pada masyarakat jaman sekarang juga ada banyak catatan dan rekaman, contohnya, hanya dengan kata kunci ‘rekaman nyata kematian’ (往生實錄), tanda manggala kematian (往生瑞相)’ coba search Youtube sudah bisa ditemukan tidak sedikit rekaman video. Karena ilmu pengetahuan jaman sekarang tidak dapat menjelaskan banyak sekali fenomena ajaib, lalu langsung mengatakan fenomena ini bertentangan dengan hukum alam, itu seperti meragukan adanya gravitasi. Dalam kejadian penyelamatan yang ditulis dan dalam ceramah Dharmaraja Lian Sheng, semua ada orang, kejadian, waktu, tempat, barang bukti yang nyata, banyak murid memohon anak, kesembuhan penyakit, memohon bimbingan terlahir di Tanah Suci memperoleh adhistana kesempurnaan permohonan, sesungguhnya, divonis dokter tidak dapat mengandung, kesembuhan dari penyakit fatal, atau tanda manggala tumimbal lahir ke Tanah Suci semua merupakan kejadian yang alamiah, hanya sebagian orang yang berkarma buruk sangat berat dan tertutup kekuatan abhijna yang dimilikinya secara alami, yang merasa aneh dan terkejut.

Pandangan Sesat ke tiga: Ketika suatu peristiwa yang serupa berulang kali terjadi pada diri seseorang, itu akan berubah menjadi jejak rekam pribadi orang itu, yang mempunyai nilai referensi yang lebih tinggi lagi. Misalnya Sheng Yen Lu berulang kali dituduh memperkosa adalah termasuk jenis ini. (Catatan: dengan kata lain, adagium ‘dua kesalahan tidak membuat seseorang menjadi benar’(積非成是) atau ‘gosip berulang-ulang akan membuat orang menjadi percaya’ (三人成虎) harus diterima orang; tidak peduli bagaimana kenyataannya, menyatakan seseorang melakukan pemerkosaan, diulang-ulang, ia sangat mungkin adalah pemerkosa.) (Catatan penerjemah: nampaknya ada salah pengertian dari si Monyet tentang arti pepatah三人成虎  yang saya terjemahkan ‘gosip berulang-ulang akan membuat orang menjadi percaya.)

Pandangan Benar: Statemen di internet harus dicari kebenarannya, sesuka hati memfitnah adalah pelanggaran hukum, kalau si pemfitnah adalah murid Buddha, memfitnah Buddha dan Dharma akan jatuh ke dalam neraka Vajra.

Pandangan Sesat Ke empat: Para Guru Leluhur Tantrayana, Padmasambhava, Milarepa, Tilopa, Marpa adalah tokoh yang tercatat dalam buku, bagaimana membuktikan pencapaian pelatihan diri Mereka adalah nyata?

Pandangan Benar: ‘Catatan sejarah’ adalah hasil karya penting budaya manusia, umur manusia ada batasnya, cerita lisan mulut ke mulut mudah kehilangan kebenarannya, karenanya sejak ditemukannya bahasa maka dimulailah catatan sejarah untuk diwariskan kepada generasi berikutnya. Berbagai budaya manusia ada catatan sejarahnya, agama juga tidak terkecuali, jejak sejarah para Guru Leluhur Tantrayana terutama tercatat dalam catatan khusus atau dalam Sutra Tantrayana, contohnya ‘Kisah Kehidupan Padmasambhava’ (蓮華生大士本生傳) adalah ditulis oleh Baghavati dari Padmasambhava, belakangan baru dipublikasikan kepada dunia setelah penggalian oleh Mahaguru Derma. Meragukan keberadaan dan siddhi Guru Leluhur Tantrayana, itu sama dengan meragukan keberadaan para Leluhur seperti Konfusius, Mencius, dll.

Catatan: Penulis sungguh sangat ingin bertanya pada si Monyet: ‘Pada saat kamu menulis artikel ini, apakah dalam kondisi kesadaran yang tidak jernih?’
Pandangan Sesat ke lima: Melalui insiden biksu Lian Gang dengan Perkumpulan Pujabakti De Zhang, menuduh Mahaguru Lu berbohong.

Pandangan Benar: ini juga merupakan generalisasi. Sebenarnya, apakah biksu Lian Gang disalah tuduh? Pengadilan yang adil akan memulihkan nama baiknya, orang yang mengerti hukum, tidak seharusnya memberikan pernyataan yang tidak benar di media dan internet. Insiden Perkumpulan Pujabakti De Zhang adalah soal perilaku manusia yang kemudian menyimpang, melanggar hukum, tidak ada kaitan langsung dengan kemukjizatan Buddha Bodhisatva di altar vihara.

Catatan: Jataka Sutra bukan tulisan Asvaghosa Bodhisatva. Si Monyet telah salah.