Jumat, 28 Desember 2012

Klarifikasi Sdri. Yu Xian


Saya bersarana kepada Dharmaraja Mahaguru Lian Sheng sudah hampir 20 tahun, asalkan di saat Mahaguru berada di Ling Shen Ching Tze Temple, Seattle, hampir setiap hari Sabtu, saya pasti mengendarai mobil dari Vancouver menuju Seattle, mendengarkan dengan seksama Dharmadesana Mahaguru, menjadi tenaga relawan. Para umat yang hadir menekuni bhavana bersama-sama, semuanya punya satu tujuan yang sama, yakni harmonisasi batin, mengikuti Mahaguru meniti jalan penekunan diri.

Yang ternyata, telah dicemari akan fitnahan oleh Zhang Xiuxia (張秀霞) - catatan penterjemah : Zhang Xiuxia adalah nama lengkap inisal SHC- , menjadi seseorang upasika yang bermasalah. Hati saya, diinjak-injak dengan seenaknya olehnya, sungguh membuat saya bersedih hati.

Berikut di bawah ini adalah klarifikasi saya pribadi.

- SHC menulis di artikelnya pada bagian pertama, menyinggung minum alcohol dan yang lainnya.

Klarifikasi :
Saya Yu Xian (于仙), saat tersebut walaupun dengan SHC tinggal bersama dalam satu kamar yang sama, akan tetapi jelas-jelas tidak pernah menerima sekalipun telepon dari Mahaguru, dan jelas-jelas tidak ada bersama SHC pergi ke kamar Mahaguru, terlebih-lebih tidak ada kejadian minum alcohol setelahnya…. Tulisan SHC, semuanya bukanlah fakta!

- Artikel lanjutan tulisan SHC, menyinggung peristiwa ucapan selamat hari ibu.

1. Klarifikasi : Pada tahun 1995-1996 saya mengurus pekerjaan rumah tangga di kediaman Mahaguru.
Pada saat tersebut, oleh karena Gurudhara sakit, mengidap penyakit cacar, Mahaguru membutuhkan murid yang jujur dan dapat dipercaya untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Saya yang pada dasarnya mempunyai pekerjaan yang sangat baik, sebagai akuntan di kantor firma hukum, spontan mengundurkan diri dari pekerjaan, dan pergi membantu mengurus pekerjaan rumah tangga, sepenuh hati melangkahkan kaki pada jalan Bhavana.

Mengapa selanjutnya tidak dikerjakan lagi? Penyebabnya hanya satu, sangat sederhana, oleh karena kurang cakap, ceroboh, tidak mampu memenuhi harapan, oleh karena itu tidak lagi diteruskan.

Di buku karya Mahaguru berjudul 和大自然交談/Berbincang dengan Alam pada artikel kera pemalas, sudah ada jawabannya. Saat itu sdri SHC masih belum datang ke Seattle, mohon agar anda tidak sembarang menciptakan cerita, membuat seorang upasika yang bersih apa adanya, dituliskan menjadi punya hubungan khusus dengan Mahaguru, bahkan dengan niat jahat memfitnah Mahaguru.


2. Klarifikasi : Mahaguru TIDAK PERNAH masuk  sendirian ke dalam kamar Yu Xian
Masa-masa menjadi pembantu rumah tangga tersebut, saya tinggal di loteng kamar asrama perempuan Ling Shen Ching Tze Temple, Seattle, menginap bersama-sama seluruh saudari yang menetap disana, kemudian pindah ke asrama perempuan Rainbow Villa Temple, tinggal satu kamar bersama bhiksuni Lama Xin Mei, yang untuk sekarang merupakan tempat asrama Bhiksu Lama laki-laki di Villa. Kami semua tidur diatas lantai, selimut, kantong tidur kesemuanya ditaruh diatas lantai, saya malas setiap kali bangun tidur merapikan selimut, pakaian saya semuanya pun ditaruh begitu saja di kursi (karena tidak ada lemari pakaian), ada sedikit berantakan. Suatu hari, serombongan Acarya, Bhiksu Lama menemani Mahaguru, datang melihat kamar-kamar asrama apakah terawat higienis, usai melihat kamar saya dan Bhiksuni Lama Xin Mei yang begitu berantakanlah, Mahaguru baru menuliskannya di buku tadi.

3. Klarifikasi : Hari Ibu
Mahaguru adalah orang yang sangat lembut, pada saat hari ibu, bisa didengarkan beliau mengucapkan selamat hari ibu kepada semua umat perempuan, yang mana tidak lagi dibeda-bedakan apakah sudah pernah menjadi ibu ataupun belum. Ini merupakan ucapan yang lumrah, hanya sebuah ucapan selamat untuk suatu hari khusus, akan tetapi secara kebetulan SHC ada berdiri disamping, yang mengucapkan tidak bermaksud apa-apa akan tetapi pendengarnya yang mendengarnya lain, lantas dihubung-hubungkan lagi dengan hubungan khusus antara pria dan wanita.

Sebenarnya, Mahaguru pernah mengajarkan, hendaknya kepada segenap kaum laki-laki, dipandangi sebagai ayah ; kepada segenap kaum perempuan, dipandangi sebagai ibu. Ini merupakan sebentuk pemikiran yang sangat mulia untuk saling hormat-menghormati tanpa pembedaan, insan yang saling menghormati sesama sebagai ayah maupun ibu, pada saat bersamaan, juga akan terbangkitkan rasa welas asih untuk segenap insan, tiada akan pernah berani melukai hati segenap insan.

Pemfitnah Yang Bersarana

Source : Buku Buddha Hidup Lian-sheng Lu Sheng-yan 60

Dalam artikel singkat ini, menampilkan dua pucuk surat !

Yang saya hormati Acarya Lu :

Terlebih dahulu siswa memperkenalkan diri kepada Acarya, nama saya Yang can-hong, laki-laki, lahir pada tahun 37 bulan 8 lunar, berpembawaan tenang dan mandiri.

Telah bersarana pada aliran eksoterik pada bulan 10 tahun 73 Min-guo, kemudian pada bulan 1 tahun 74 berguru pada Upasaka Geng-yun untuk belajar Zen. Saat mendalami eksoterik, telah membaca ratusan buku Agama Buddha dari yang dangkal sampai mendalam, seperti samjna, upadana, samsrita, samdarsana, adhigama dan pramana,  namun semua sebatas menggunakan nama rupa  (istilah-istilah) dalam Buddhisme sehingga terasa membingungkan dan bertele-tele, sampai saat ini masih terasa hampa.

Apa itu bhavana ? Bagaimanakah cara melakukan bhavana ? ini semua belakangan telah terjawab melalui petunjuk Dharma dari guru saat itu, sehingga diri sendiri memiliki arah , juga memadukannya dengan pandangan benar madhyamika.  Namun sungguh disesalkan meskipun telah menekuni bhavana selama setengah tahun , merasa batin dan prana belum dapat selaras, sukar untuk mengendalikan batin dan sukar memperoleh samadhi, saya menjadi semakin kurus, dan merasa sangat takut melenceng dalam meditasi memasuki kondisi seperti kayu kering.

Meskipun Zen dan Tantra sama - sama unggul, semuanya merupakan Satya-dharma tertinggi, namun menurut saya hanya menekuni Zen akan kekurangan adhistana Buddha, hanya bertekun dalam usaha pencerahan, samadhi dan ketenangan. Tidak melekati atribut, tidak mengulas mengenai prana dan nadi. Memegang penekunan metode asamskrta citta-pariksa.  Ini semua tidak akan mampu direalisasi oleh insan yang berakar rendah, sedangkan Dharma Agung yang diajarkan Acarya sungguh menakjubkan, diajarkan sesuai dengan akar pembawaan masing-masing, menuntun yang berakar rendah, sedang dan tinggi, supaya mereka semua dapat mencapai realisasi, ini sungguh luar biasa, sungguh langka.

Membaca buku karya Acarya, sungguh penuh semangat, batin ini bermandikan di samudera Prajna tanpa batas, ternyata Buddha-jnana sungguh mendalam dan tak terhingga. Justru menyadari bahwa di dalam Tantra terdapat Zen ! Anuttara-tantra, Maha-mudra, Maha-paripurna. Metode Dhyana Penembusan dari Acarya, semua merupakan Sarva-buddha-hrdya-mudra-abhipraya, sebuah metode agung untuk memahami batin dan merealisasi Buddhatta. Siswa menyadari kurang sumber daya dan berkarma berat, oleh karena itu memohon adhistana dari Acarya, memohon transmisi metode agung, membimbing siswa dalam bhavana sampai terealisasinya Kebuddhaan.

Teringat 15 tahun lalu, di rumah teman secara kebetulan membaca sebuah buku pembinaan roh, saya hanya membaca 2 sampai 3 bab kemudian meletakkannya. Kemudian mengatai : "Pengarangnya gemar berkisah mengenai dewa dan hantu, membesar besarkannya pada khalayak, pasti termasuk golongan penipu." coba Anda lihat, demikianlah jika belum berjodoh. Dimasa muda saya lebih emosional, saya merasa bahwa orang waras tidak akan membahas mengenai dewa-dewa, dan seorang Buddhist tidak akan membahas masalah iddhi. Demikianlah saya melawan apa yang Anda tuturkan.

Awal tahun ini, saya kembali mendengar orang mengatakan bahwa Acarya Lu mampu menangkap setan dan siluman, saya tidak percaya, saya kembali mengatai : "Orang ini pasti kelahiran kembali dari Asura, di dunia ini terlampau banyak pemimpin penjelmaan mara."  Dikarenakan saya suka menganggap diri sendiri memiliki hati paling suci, maka saya kategorikan semua yang mengganggu pikiran saya adalah mara, dan saya tidak akan banyak membahasnya.

Pada suatu hari, saya katak dalam tempurung ini melihat-lihat di toko buku. Ya Tuhan ! Ternyata Lu Sheng-yan telah menerbitkan demikian banyak buku, dia ini Buddha ? atau mara ? namun ini semua pasti ada nidananya. Saya memilih buku "Kompilasi Karya Lu Sheng-yan." untuk dibaca dengan lebih seksama. Dikarenakan harganya murah, satu buku hanya 20 dolar. Setelah saya membacanya dengan seksama di rumah , timbul rasa penyesalan di hati , dan saya menyadari kesalahan saya selama ini.

Tanpa memahami orang dan permasalahannya dengan seksama, namun saya langsung melontarkan fitnahan, mengkritik orang lain, apa lagi ini merupakan fitnahan terhadap seorang tercerahkan yang benar-benar menekuni bhavana dan menyebarluaskan Satya Dharma, sungguh sebuah pelanggaran berat bagaikan memfitnah Sang Buddha sendiri. Saat itu juga saya bersujud di hadapan Buddha untuk bertobat, memohon supaya Buddha dan Para Dewata mengampuni. Saat ini saya memohon pertobatan dihadapan Acarya, dan berharap supaya insan yang diliputi kegelapan batin segera melakukan instrospeksi diri dan bersarana pada Tri-ratna.

Setelah itu semua, saya memesan 5 Majalah Lian-bang , 5 Majalah Ling-xian Zhen-fo, untuk lebih mendalami isinya, untuk memastikan apakah itu semua merupakan bhavana berdasarkan Buddha Dharma !  Saya merasa isinya sangat baik, semua menuntun insan untuk memahami pandangan benar, merupakan Majalah Buddhist yang menyebarluaskan Satya Dharma. Dengan demikian , buku karya Acarya Lu sungguh patut dibaca, dan Dharma yang disampaikan-Nya patut untuk ditekuni. Kemudian saya memesan lagi 7 majalah terbitan terakhir untuk dipelajari lebih lanjut, bagaikan memasuki Gunung Manikam, memasuki Buddha-jnana, sungguh memperoleh pandangan benar , sungguh membuat orang memuji , dan timbul rasa hormat, bertekad menekuni Dharma Agung.

Guru Yang Tercerahkan telah muncul dihadapan,
Guru mulia yang sukar dijumpai ribuan tahun sekalipun,
Siswa menyadari afinitas telah terpenuhi,
Bagaimana mungkin menyia-nyiakannya.

Melampirkan foto yang terbaru ( siswa yang mengenakan jubah Hai-qing ) , serta menghaturkan sedikit pujana , memohon Acarya menganugerahkan adhistana dan abhiseka, mentransmisikan Maha-sadhana, demikianlah permohonan siswa.

Sarva-mangala-paripurna

Namaskara siswa yang baru memasuki Ling-xian Zhen-fo zong,
Yang Can-hong
30 Mei 1985


- Surat Kedua -

Yang saya hormati Bodhisattva Acarya Lian-sheng :

Tujuan satu-satunya dari Buddha Dharma adalah menuntun insan terbebas dari kesesatan, supaya tercerahkan, dan seorang umat Buddha hendaknya menelaah segala ajaran yang diperoleh, perlu untuk menggunakan Mata Dharma.

Sejak muda saya telah menyadari kehidupan manusia tidaklah kekal, pada awalnya saya menekuni Buddhisme Theravada, pada tahun 1966 saya belajar meditasi pada Bhiksu Shan-tuo-tou di Thailand, kemudian saya mengikuti jejaknya untuk menerima upasampada,  saya menyadari tujuan menjalani kebhikkuan adalah : "Buddha Dharma merupakan Darsana-bhumi yang melampaui segalanya."

Di tahun Min-guo 64, saya mengunjungi berbagai negara, saat berada di Taiwan, menetap disebuah vihara, ada banyak bhiksu yang mencaci Anda, semua mengatakan Anda adalah mara, saat itu saya juga ikut-ikutan mencaci, padahal saat itu saya sama sekali belum pernah membaca buku Acarya, hanya mengikuti ucapan orang lain belaka, sembarang menerima gosip, timbul rasa diskriminasi, tidak senang pada iddhi yang Anda tampilkan, timbul sedikit rasa dengki di hati ini, oleh karena itulah saya ikut-ikutan mencaci Anda.

Kemudian saya berkelana di berbagai penjuru, di Prancis saya sempat mendirikan sebuah vihara, di India dan Nepal sendiri saya juga sempat belajar Tantra, saya melakukan pembinaan diri dengan sungguh-sungguh, sampai saya menyadari "Seorang Arya tidak sepatutnya mabuk akan sanjungan."  juga " Tidak seharusnya risau dengan segala macam fitnahan."

Tahun 1985 saya berada di Melbourne Australia, melihat buku terbitan karya Anda, saya membelinya beberapa, membacanya dengan seksama, dan saya memperoleh banyak kebijaksanaan, saya menyadari bahwa semua yang saya peroleh dari berkelana di berbagai penjuru sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan isi beberapa buku Anda, saat itu juga saya merasa sangat takjub.

Pemikiran Acarya akan "Sarva-dharma Anattman." dan realisasi pandangan Tiada melekat  serta melihat segalanya dengan sebagaimana mestinya, semua ini sungguh sukar diperoleh, apalagi  "Tiada lahir dan tiada mati." pandangan nan Maha-paripurna, serta prinsip "Setara tiada dualimse." menuntun semua bahkan termasuk yang membunuh dan memfitnah Guru, ini sungguh kondisi spiritual yang tidak mampu direalisasi oleh Acarya biasa.

Saya sungguh menyesali ketidak tahuan saya yang lampau, dikarenakan kegelapan batin saya telah memfitnah Suciwan, saat ini juga melalui surat singkat ini saya memohon pertobatan dihadapan Hyang Arya.

Saya mengharap semoga Acarya berkenan menggoreskan pena, untuk menyalurkan Buddha Dharma yang paling sempurna, demi kedamaian dunia, memberi manfaat pada masyarakat, dan menuntun para insan merealisasi Anuttara-nirvana.

Segala yang telah saya lakukan dimasa lampau, saat ini saya bertobat, memohon Acarya memberikan adhistana, menerima saya sebagai salah satu siswa Zhenfo zong ! Sarana saya ini , menyingkirkan atribut ego , demi merealisasi Nirvana.

XX Bhiksu menghaturkan namaskara.
24 Juni 1985

Setelah membaca dua pucuk surat yang berisi pertobatan dan permohonan sarana ini, apa kesan saya ? Apa ?
Sesungguhnya saya juga tidak merasa sangat gembira, sebab yang memang seharusnya datang , pasti akan datang, dan yang seharusnya pergi, pasti akan pergi, batin saya senantiasa sejuk, dan hanya bertujuan menuliskan Dharma Nan Luhur, surat permohonan pertobatan semacam ini banyaknya bagaikan hamparan salju, sepucuk demi sepucuk terbang kemari bagaikan hujan Dharma yang tercurah.

Kutuliskan sebuah gatha !

Buku-Ku sungguh berbeda,
Mengandung Mata Dharma memandang Para Dewa dan Naga.
Saat tiba saat berjumpa pasti tercerahkan,
Mengikuti Acarya menjunjung Dharma.
Sejak lampau sampai saat ini mengemban aktivitas Tathagata,
Khusus membabarkan Dharma Tantra menuntun para insan ;
Ajaran Agung Satyagama, tiada kemelekatan ego dan orang lain,
Tercurah dengan leluasa di Sepuluh Penjuru Angkasa.

 http://ilovegm.wordpress.com/2012/12/14/蓮生活佛盧勝彥:誹謗者的皈依/

Kamis, 27 Desember 2012

Saya dan Sosok SHC Yang Saya Kenal (3)



Bagaimana bisa membiarkan kamu mengubah nama saya?!

Penulis: Lianhua Yanhua (蓮花彥樺)

Sebelum memposting artikel ketiga ini, terlebih dahulu saya ingin berkata sepatah dua patah kata, karena saya merasa sedikit lucu. Belum lewat satu hari setelah saya memposting artikel ini, kamu SHC langsung menjawab, reaksimu sangat cepat, di luar bayangan saya. Jadi di sini saya juga ingin menjawab ‘niat baik’ mu.  

Pertama-tama, menurut penyelidikan artikel fitnahmu sudah beberapa tahun.masuk ke internet. Sampai akhir-akhir ini saya baru tahu bahwa saya  secara mengejutkan juga terseret dalam kejadian ini. Baru saja saya memposting artikel saya, kamu langsung menjawab dengan sesosok wajah orang benar. Mohon tanya kalau kamu memang benar, lalu dengan sesuka hati memposting foto-foto orang lain, suatu perbuatan yang melanggar hukum sanggup kamu lakukan dengan begitu mudahnya?

Kedua, saya ingin mengambil sikap seperti yang kamu kehendaki, akan tetapi saya bukan berdiri di pihak manapun, saya berdiri di pihak fakta. Masalah orang lain saya tidak tahu, tapi hal-hal yang berhubungan dengan saya, apakah mungkin ada yang lebih jelas daripada orang yang terlibat langsung? Bukti dan penjelasan apa yang kamu punya bahwa apa yang telah kamu katakan itu benar?

Ketiga, selama beberapa tahun, kamu terus menyebarkan statemen yang tidak berdasar, dan hanya bisa meminta para murid Zhenfo Zong yang sungguh-sungguh melatih diri yang malas untuk memahami perilaku anehmu itu, apakah kamu sendiri juga telah menganggap benar semua khayalan dan kebohonganmu itu? Baru saja kamu mempunyai kesempatan, kesempatan untuk meninjau kembali fakta kebenaran tahun itu. Kuberitahukan kamu, saya telah secara tidak hati-hati menganggap reaksimu yang begitu cepat itu sebagai tanda kepanikanmu, biarkan saya subjektif juga kali ini.

Mengenai pertanyaan yang kamu ajukan, mohon menunggu dengan sabar, akan ada jawaban sebenarnya dalam artikelku sekarang dan seterusnya.

SHC menulis:
"Pada saat di Vancouver, Aihua, Yanhua ( ) dan saya SHC menginap dalam satu kamar hotel."

SHC, apakah kita tidak saling kenal? Pada waktu kamu ke Singapura dan tidak ada tempat menginap, saya mengijinkan kamu menginap di rumahku, saya tidur di lantai, ranjang buat kamu. Kita mengobrol sepanjang malam, apa yang diobrolkan pun saya masih ingat! Saya begitu baik padamu, waktu saling berhubungan juga tidak singkat, bahkan kamu masih salah menulis namaku, adakah sedikit rasa persahabatan dan kasih saying kamu kepada saudara sedharma, sebenarnya apa yang menjadi niatmu dalam bergaul dengan para saudara sedharma? Silahkan kamu sendiri yang menilai kualitas kepribadianmu. Saya juga belum pernah mengatakan padamu saya adalah Padmakumara Kuning, darimana kamu mendengar itu? Semua cerita yang berkaitan dengan saya adalah spekulasi, apakah benar atau salah, saya tidak pernah mau mengatakannya.

Hari ini, saya tidak bisa tidak mengatakannya. Nama asli saya adalah Chen Lianhua (陳蓮花), pada saat lahir karena mama sangat suka dengan padmasana Avalokitesvara Bodhisatva, maka diambillah nama ini untukku. Kemudian, karena suku Minnan mempunyai satu lagu ’21 teratai’, yang menyanyikan tentang 21 saudara dengan nasib yang buruk. Pada saat itu, saya masih belum bersarana, mendengar makna nama yang jelek, tentu saja saya tidak mau seumur hidup memakai nama yang membawa citarasa sengsara, lalu meminta kepada seorang terkenal dari Hongkong untuk mengubah nama, maka jadilah Chen Yanhua (陳彥樺) seperti sekarang ini (saya mempunyai surat ganti nama dari pengadilan di Singapura). Setelah bersarana kepada Mahaguru, nama dharma adalah Lianhua Yanhua, dalam nama Mahaguru Lu juga terdapat sebuah kata ‘Yan’. Yang menarik adalah, kalau menggunakan nama waktu kelahiran, maka nama dharma saya menjadi Lianhua Lianhua, apakah nama diubah atau tidak, tidak terpisahkan dari Mahaguru, dari nidana dengan Mahapadminiloka.

SHC, dalam kasus yang begitu besar dan sensitif ini, bahkan anda sembarangan menulis namaku sebagai saksi penting dalam masalah hubungan pria-wanita ini, masih ada seberapa benarnya kah artikelmu itu? Dalam menangani persoalan, seberapa besar unsur subjektif dan ilusif ada padamu? Anda masih lebih cocok menulis cerpen!

SHC menulis:
"Sheng Yen Lu memberitahu dia lagi, dia adalah Padmakumara Kuning, beberapa hari yang lalu saya lihat Zhenfo Zong bertambah lagi satu Acarya Padmakumara Kuning, bukankah itu menggelikan?"

Disini, saya harus sekali lagi menunjukkan, anda demi untuk menyerang Y.A. Dharmaraja Lian Sheng, alur cerita orang lain yang bagaimanapun bisa anda karang, sehingga khalayak dan saudara sedharma yang tidak memahami duduk perkara sebenarnya menjadi korban dari tulisanmu yang beracun itu. Walaupun saya sangat tidak suka menceritakan bagian yang sangat pribadi ini, tapi setelah membaca artikel yang anda terbitkan di internet, saya berkewajiban meluruskan apa yang telah anda sembarangan tulis tentang saya., agar semua orang mengetahui fakta sebenarnya.

Begitu bersarana, saya langsung rajin melatih diri. Suatu hari, dalam samadhi saya melihat Mahapadminiloka, pemandangan yang saya saksikan sama persis dengan yang diuraikan dalam Sutra Satya Buddha. Menyaksikan Maha Padmakumara Putih dan berbagai Padmakumara warna lainnya, saya sendiri juga duduk di atas sekuntum teratai yang bergerak ke arahku. Yang kedua kalinya adalah saat saya ulang tahun, dalam samadhi sekali lagi saya pergi ke Mahapadminiloka, saat ini saya sendiri berubah menjadi Padmakumara, semua Padmakumara yang lain ikut merayakan, tubuh Mereka memancarkan Cahaya laksana lazuardi. Setelah keluar dari samadhi saya merasa sangat gembira dan takjub, pada saat yang sama hati saya merasa sangat tergetar, ternyata yang diuraikan dalam Sutra Satya Buddha itu sungguh benar adanya!! Tidak lama kemudian, setelah mengetahui Mahaguru Lu hadir di Vihara Vajragarbha Bodhi Vancouver, dan memberikan konsultasi untuk umum, saya segera pergi. Saya memohon kepada Acarya Lianzhi mewakiliku menulis kertas konsultasi. Setelah bertemu dengan Mahaguru Lu, Mahaguru menuliskan di kertas konsultasiku ‘merah, jingga, kehidupan lampau dan akar kebajikan’ (kertas konsultasi masih disimpan sampai sekarang), hal ini beryukta lagi dengan nama saat kelahiranku Chen Lianhua!

Melatih diri secara nyata Dharma Tantra Zhenfo yang diajarkan Mahaguru, dapat membuktikan kebenaran dari apa yang Dia ajarkan. Dan di artikel ‘Beratus Ribu Padmakumara’ (千百蓮花童子), dengan banyak sekali disebutkan dalam tulisan dan ceramah Mahaguru Lu, 18 Maha Padmakumara di Mahapadminiloka, masing-masing menjelma menjadi 500 Padmakumara Sedang, dan masing-masing menjelma lagi menjadi 500 Padmakumara Kecil. Jadi, Padmakumara yang sewarna ada ratusan ribuan puluhan ribu ini adalah hal yang sangat biasa. Dari perkataanmu, dapat diketahui kamu memang tidak pernah membaca buku Mulaguru Y.A. Dharmaraja Lian Sheng, dan juga tidak sungguh-sungguh mendengarkan ceramah dan dharmadesana dari Mulaguru.

Lalu, kalau bukan demi belajar Dharma dan melatih diri, sebenarnya apa tujuanmu terus menerus ingin mendekati Mahaguru Lu pada waktu itu?

Rabu, 26 Desember 2012

Pemberitahuan True Buddha Vajrayana dan Mengumpulkan Tandatangan Bersama di Internet, Mengecam Keras Pencemaran Nama Baik dan Fitnah di Internet

Beberapa hari yang lalu, di internet sempat berebut memposting --

Pemberitahuan dari True Buddha Vajrayana Association of R.O.C: "Peringatan Keras untuk Para Oknum Amoral Agar Menghentikan Fitnah!!!" Para umat se-dharma memberikan tepuk tangan meriah dan berseru "Bagus!!!". Bagaimana pun ini adalah masyarakat yang mempunyai hukum, tanpa bukti sedikit pun, sembarangan menfitnah di internet, berarti telah melanggar hukum, sehingga akan dihukum, ditahan, dan didenda, serta internet pun diblokir, dan dibawa ke pengadilan, oleh karena itu, jangan sembarangan memberikan pernyataan palsu dan menciptakan rumor, menindas orang yang tak bersalah, dan sesuka hati mencemarkan nama baik serta mencelakai orang lain!!!"

Walaupun Buddhadharma itu berlandaskan hati welas asih, namun, jangan sembarangan menfitnah Mahaguru dan alirannya, serta merusak misi menyeberangkan insan. Oleh karena itu, pemberitahuan dari True Buddha Vajrayana Association of R.O.C. menekankan, ".....Organisasi melakukan
introspeksi mendalam, kami mencoba menangani masalah ini dengan welas asih tetapi gagal untuk melindungi Guru dan Dharma!....." Oleh karena itu, terhadap tindakan fitnah ini, dengan berpegang teguh pada semangat melindungi Guru dan Dharma, maka sudah seharusnya kita mengecam dan menentang keras fitnah yang tidak masuk akal dan sangat hina tersebut. Jika masalah ini masih dimaklumi, itu bukan tindakan welas asih, melainkan ujian yang sangat kejam untuk para siswa pemula yang baru bersarana..... Saya sangat memuji: True Buddha Vajrayana Association of R.O.C. memimpin kita semua untuk melakukan pertobatan yang paling nyata dan berusaha melindungi Dharma, serta unjuk gigi mengecam para oknum amoral, ini barulah aksi Mohon Buddha Menetap di Dunia yang sesungguhnya!

The Federation of True Buddha School Malaysia juga aktif mengimbau kita semua untuk mendukung website melindungi Guru dan Dharma. Di bawah kepemimpinan majelis, kita semua harus maju tak gentar!

Selain itu, marilah kita semua beramai-ramai mengumpulkan tandatangan di internet, menentang website para pemfitnah! Memohon agar website para pemfitnah dicabut, untuk mewujudkan gerakan "Melindungi Guru dan Dharma"!!! Berikut terjemahan surat petisi:

WordPress.com Petition 請願書 shengyenlu-truth.com

Kepada Automattic, Inc (pemilik Wordpress.com)

Blog-blog ini yang dihost oleh Wordpress.com (religiousbullshit dot
wordpress dot com dan ifuckgm dot wordpress dot com) secara sengaja
mengarang tuduhan yang tidak benar dan cerita porno untuk menghasut
kebencian dan pencemaran nama baik kepada True Buddha School, sebuah
Aliran Buddha, pendirinya Mahaguru Sheng-yen Lu, dan kami --- banyak
sekali murid-murid True Buddha School di seluruh dunia.

Blog-blog ini menyerang dan mendiskreditkan keyakinan dan praktek
Buddha Tantrayana Tibet yang diajarkan oleh True Buddha School.
Misinterpretasi makna dengan niat buruk yang merajarela di blog-blog
ini telah menyebabkan penderitaan mental yang besar bagi kami.
Terlebih lagi, blog-blog ini telah melanggar hak cipta Mahaguru Sheng-yen Lu. Mereka juga melanggar hak privasi dan nama baik Mahaguru
Sheng-yen Lu dan murid-murid True Buddha School, termasuk banyak sekali
nama-nama individu yang disebut di blog ini.

Kami percaya isi dari blog-blog ini secara nyata telah melanggar
kebijakan Wordpress.com, terutama syarat-syarat yang berhubungan
dengan hak cipta, pornografi, dan hak privasi dan publisitas dari
perorangan dan kelompok. Kami dengan keras meminta Wordpress.com
menjalankan wewenangnya untuk segera menghapus semua isi yang
melanggar kebijakannya dan yang dibuat untuk menyebarkan kebencian dan
menyakiti orang lain.

(Catatan: website link Pemberitahuan dari True Buddha Vajrayana Association of R.O.C. di http://blog.udn.com/mylv/7162500
Mari kita bersama-sama menandatangani dan mendukung petisi menentang website fitnah dan pencemaran nama baik aliran di http://shengyenlu-truth.com/wordpress_petition/